Kodok bagi kita bukaanlah binatang yang aneh, yang biasanya hidup di perairan dan di tempat tempat yang lembab. Kodok merupakan binatang amfibi, yang mampu hidup di 2 alam yaitu air dan darat. Kodok tergolong dalam ordo Anura, yaitu golongan amfibi tanpa ekor. Pada ordo Anura terdapat lebih dari 250 genus yang terdiri dari 2600 spesies. Terdapat 4 jenis kodok asli Indonesia yang di konsumsi sebagai swike oleh masyarakat kita yaitu: Rana Macrodon (kodok hijau ), yang berwarna hijau dan dihiasi totol-totol coklat kehijauan dan tumbuh mencapai 15 cm. Rana Cancrivora (kodok sawah ), hidup di sawah-sawah dan badannyadapat mencapai 10 cm, badan berbercak coklat dibadannya. Rana Limnocharis (kodok rawa), mempunyai daging yang rasanya paling enak, ukurannya hanya 8 cm. Rana Musholini (kodok batu/raksasa ). Hanya terdapat di Sumatera, terutama Sumatera Barat. mencapai berat 1.5 kg. Dan panjang mencapai 22 cm. Banyak para peternak membudidayakan kodok karena nilai ekonomi ka
Sebut saja Keluarga Tuan H, mempunyai 3 anak laki laki, kehidupan mereka tergolong sederhana hidup dari berjualan di kota kecil dengan membuka toko kecil.Ketiga anak mereka telah dewasa dan mandiri, anak pertama dan kedua telah berumah tangga sementara yang bungsu belum. Ke 3 anak mereka ini hidup di satu kota metropolitan yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal tuan H. 2 tahun yang lalu Tuan H meninggal karena penyakit kelenjar prostat dan tinggallah Nyonya H sendiri, sebagai seorang ibu, tentunya nyonya H mempunyai pengharapan agar salah satu anak laki lakinya ada yang tinggal bersamanya untuk meneruskan usaha jualan kelontong yang telah dirintis oleh Tuan H sejak dulu, tapi tidak ada satupun dari ke3 anaknya yang mau tinggal di kota kecil itu dan meneruskan usaha jualan kelontong yang telah diritis oleh orang tuanya. Sepeninggal Tuan H Nyonya H terpaksa berusaha untuk menjalankan usahanya sendiri, karena usia telah renta akhirnya Nyonya H tidak bisa menjalankan usaha dag
Libur panjang lebaran tahun 2012 banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, selain untuk silaturahmi bersama sanak saudara di kampung halaman, ada juga yang mengisinya dengan refreshing untuk mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada. Masyarakat memanfaatkan moment ini untuk selepas rasa penat setelah sebulan berpuasa dan mengisinya dengan bersenang senang menikmati keindahan alam atau tempat tempat hiburan yang bisa melepaskan kepenatan setelah hampir setahun bekerja, yang selama ini diisi dengan rutinitas berkarya yang mungkin cukup membuat jenuh. Penulis selama libur lebaran ini mengisinya dengan mengunjungi beberapa tempat wisata panta di kawasan selatan kabupaten ciamis, seperti pantai pangandaran, batu karas, batu hiu dan green canyon yang letaknya berada di kecamatan cijulang kabupaten ciamis selatan. Jalan menuju obyek yang dituju cukup mudah dari kota Banjar kurang lebih 70 km ke arah selatan, kurang lebih ditempuh dalam waktu 2 jam jika kondisi jalan tidak padat tapi
Komentar
Posting Komentar