LIBUR LEBARAN 2012 DAN STOCK BBM
Libur panjang lebaran tahun 2012 banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, selain untuk silaturahmi bersama sanak saudara di kampung halaman, ada juga yang mengisinya dengan refreshing untuk mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada. Masyarakat memanfaatkan moment ini untuk selepas rasa penat setelah sebulan berpuasa dan mengisinya dengan bersenang senang menikmati keindahan alam atau tempat tempat hiburan yang bisa melepaskan kepenatan setelah hampir setahun bekerja, yang selama ini diisi dengan rutinitas berkarya yang mungkin cukup membuat jenuh.
Penulis selama libur lebaran ini mengisinya dengan
mengunjungi beberapa tempat wisata panta
di kawasan selatan kabupaten ciamis, seperti pantai pangandaran, batu
karas, batu hiu dan green canyon yang
letaknya berada di kecamatan cijulang kabupaten ciamis selatan. Jalan menuju
obyek yang dituju cukup mudah dari kota Banjar kurang lebih 70 km ke arah selatan, kurang lebih ditempuh dalam waktu 2
jam jika kondisi jalan tidak padat tapi jika padat saat liburan lebaran seperti
ini bisa ditempuh dalam waktu 4 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi.
Pantai Pangandaran terletak di semenanjung kecamatan pangandaran, yang terdiri dari pantai
panajung timur dan pananjung barat. Pantai Pananjung timur tidak bisa dinikmati
untuk berenang karena kondisi ombaknya yang cukup besar, sementara yang bisa
untuk dinikmati untuk berenang adalah di pantai Pananjung barat. Sementara
tanjung yang memisahkan kedua pantai itu terletak cagar alam pangandaran yang
ditumbuhi dengan tumbuh tumbuhan khas tropis, sementara fauna yang ada di cagar
alam diantaranya adalah banteng jawa dan
monyet. Kita bisa menikmati kawasan cagar alam yang luasnya kurang lebih
7 hektar yang pesisir pantainya dihiasi dengan gua gua karang dengan pantai
pasir putih dan deburan ombak yang cukup keras untuk pantai di bagian timur.
Pantai Batu hiu terletak di kecamatan Parigi, bila kita menikmati perjalanan dari
pangandaran ke arah barat kurang lebih 11 km kita akan menikmati pantai dengan
deburan ombak yang kencang dengan tiupan angin pantai selatan yang kencang bisa
membuat penikmat obyek wisata terasa mengantuk. Kenapa pantai ini disebut batu
hiu? Karena dulu ada karang yang berbentuk sirip ikan hiu yang menonjol ke
permukaan air, maka pantai ini disebut pantai batu hiu, hanya sayang batu yang
berbentuk sirip hiu yang menonjol ke permukaan air telah tergerus oleh ombak
pantai dan bentuknya tidak lagi berbentu sirip hiu lagi. Kita bisa menikmati
pemandangan ini dari atas bukit yang menjorok ke laut yang banyak ditumbuhi
oleh tumbuhan pandan laut yang cukup tinggi dan dengan usia yang tua.
Green canyon adalah obyek wisata lain yang ada di kawasan
kecamatan cijulang dengan obyek wisata berupa sungai cijulang yang airnya
berwarna hijau jernih, dari dermaga perlintasan kita bisa menikmati hulu sungai
cijulang yang ditumbuhi oleh hutan belantara dengan dinding dindingnya yang
terjal, seolah kita melintasi dua tebing
curam yang ditumbuhi oleh bermacam macam tanaman liar dengan gemericik tetesan
air yang mengalir dari tebing atas,
ditambah dengan eksotis gua alam
yang ada di lintasan menuju hulu sungan cijulang.
Kawasa pantai yang tak kalah menarik untuk dikunjungi adalah
kawasan pantai batu karas. Kawasan ini berada di kecamatan cijulang, yang
pantainya cocok untuk berenang yang sementara yang mepunyai kegemaran
berselancar pantai inipun bisa digunakan untuk berselancar, atau menikmati
serunya bermain banana boat juga tersedia disini.
Sayang infrastruktur yang menunjang pariwisata laut yang cukup
dikenal masyakat jawa barat ini kurang didukung dengan penyediaan sarana
transportasi yang baik, seperti jalan masih banyak yang berlobang dan cukup
sempit, apalagi ketika saat saat musim liburan. Padatnya arus lalulintas
membuat kelancaran perjalanan menuju tempat wisata jadi sedikit terhambat,
sarana penerangan jalanpun terasa kurang, apalagi sangat sedikitnya kurangnya stasiun pengisian bahan bakar umum
(SPBU) hal ini dialami sendiri oleh penulis disaat harus mengisi bahan bakar,
penulis mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan, ternyata penulis harus
mengisi 24 km kembali ke pangangdaran lagi karena SPBU yang ada di cijulang,
parigi terjadi kekosongan premium. Antrian yang begitu banyak membuat beberapa
SPBU yang ada kekurangan stock, dan ternyata
SPBU banyak melayani pengisian bahan bakar bagi para penjual eceran yang
menggunakan jerigen. Kondisi seperti ini tidak pernah dilakukan penindakan oleh
pertamina bagi para pengusaha SPBU.