GAJI VS SKILL

“Mas, di tempat kerjaanmu ada lowongan tidak ? kalau ada yang gajinya lebih besar jika dibandingkan dengan  tempat kerjaanku yang  sekarang  ini. Demikian pembicaraan saya dengan teman saya yang sampai sekarang  merasa kurang puas dengan penghasilan yang diperolehnya selama ini dia bekerja.  Maka dengan sikapnya yang kurang merasakan kepuasan dengan penghasilan yang serlama ini dia peroleh, dia sering berpindah pindah pekerjaan , dari perusahaan yang satu ke perusahaan lainnya, dengan harapan di perusahaan yang baru dia akan memperoleh penghasilan yang lebih jika dibandingkan dengan perusahaan lama tempat dimana dia bekerja dulu. Dan apa hasilnya ? ternyata hasilnya sama saja segitu segitu saja besarnya, sama  seperti di perusahaan yang lalu dimana dia bekerja.

Faktor ketidak puasan dengan penghasilan yang diperoleh oleh seseorang itu merupakan hal yang manusiawi, hanya saja temanku tadi kurang mengetahui kenapa ini bisa terjadi. Di dalam masa percobaan untuk perusahaan tertentu, atau mungkin bahkan hampir sebagian besar  perusahaan melakukan penilaian khusus yang dilakukan oleh supervisor untuk menilai kinerja karyawan barunya. Bila kinerjanya dianggab istimewa tentunya dia akan mendapatkan nilai istimewa, karena prestasinya, dan tentunya  dia akan mendapatkan remunerasi lebih. Semantara jika prestasinya standar saja tentunya standar pula yang diperolehnya, disesuaikan dengan anggaran yang tersedia di perusahaan.

Banyak pekerja swasta yang meninginkan gaji tinggi tetapi tidak bisa diimbangi dengan kinerja yang tinggi. Hal ini tidak bisa terjadi karena tidak memiliki pengalaman atau jam kerja yang cukup disamping skill yang dimilikipun pas pasan yang tidak bisa menunjang job descriptionnya dengan baik. Sehingga baru memiliki pengalaman yang sedikit mereka memberanikan diri hanya untuk mencoba pekerjaan baru sejenis yang mungkin lebih complicated sistemnya. Biasanya diperusahaan yang baik selalu memacu sumber daya manuisanya untuk mengikuti trining internal atau external agar mereka memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lebih agar bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sekarang. Bukan hanya itu merekapun dibekali dengan pengetahuan  pengembangan pribadi agar mereka memiliki semangat dan etos kerja yang baik yang tidak menjadikan suasana kerja dipenuhi dengan suasana menyebalkan dan membosankan, walaupun yang dikerjakan dari tahun ke tahun hanya begitu begitu saja.

Sudah sepatutnya setiap karyawan dipacu untuk berbuat yang terbaik untuk perusahaannya, dengan cara berkompetisi  agar suasana kerja menjadi lebih produktif yang berpacuan pada standar prosedur operasional  yang dibuat oleh perusahaan.  Bagi mereka yang memang berprestasi diberikan reward sesuai dengan prestasi yang telah mereka tunjukan,  dan bagi mereka yang tidak berprestasi tentunya ada punishment berupa teguran,untuk berbuat lebih baik di masa mendatang,  dan jika memang  mereka ini tidak mampu bekerja sesuai dengan tuntutan perusahaan sebaiknya digantikan posisinya oleh yang baru, yang lebih trampil. Untuk itu bagi karyawan yang menuntut  pendapatan yang layak tapi tidak diimbangi dengan kurangnya kedisiplinan dan ketrampilan kerja yang dimiliki  bersiap siap untuk segera pensiun dini. Karena kehidupan ini merupakan perjuangan yang diisi dengan  persaingan untuk menjadi pemenang, siapa yang yang terbaik tentu akan mendapatkan penghasilan yang baik dan yang tidak akan tersingkir dengan sendirinya, sebagai proses seleksi alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SWIKE

RENUNGAN BAGI ANAK DAN ORANG TUA

LIBUR LEBARAN 2012 DAN STOCK BBM