LOKANANTA
Sejarah rekaman musik
indonesia tidak mungkin tidak mencatat bahwa lokananta sebagai perusahaan
milik negara yang memproduksi rekaman suara pertama di indonesia dan menjadi
pioneer industri rekaman di jamannya,
Para tokoh tokoh musik yang karyanya pernah direkam di tempat ini
seperti maestro biola indonesia, Idris
sardi, waljinah, gesang.dan lain lain, bahkan musisi Glen Fredlypun suaranya pernah di rekam
disini. Bukan hanya suara penyanyi yang pernah di direkam ditempat ini, Dalang dalang kondangpun dengan karya seni
pewayanganpun pernah direkam disini seperti
Mendiang Ki Narto Sabdo, dan Ki
Mantep Sudarsono.
Rekaman jejak perjuangan
seperti pidato kenegaraan, dan pembacaan teks proklamasi oleh presiden
pertama republik Indonesia pun ada
disini. Sejalan dengan perkembangan
jaman, Lokananta berjalan apa adanya dalam arti Hidup susah matipun enggan. Sehingga
pengelolaan lokananta tidak seperti yang
kita harapkan. Dokumen dokumen penting yang berisi rekaman suara yang tersimpan
disini tergeletak begitu saja tanpa terawat dengan baik, sebagaimana mestinya,
hal ini dikarenakan ketersediaan dana yang tidak mencukupi untuk biaya operasional. Dipastikan ribuan keping piringan
hitam yang menjadi dokumen seni dan sejarah akan terancam rusak.
Banyak pegawai yang tadinya
bekerja di sini, lambat laun meninggalkan tempat ini, karena pensiun atau
mencari penghidupan lain yang lebih layak jika dibandingkan jika harus bekerja
di sini. Karena dana yang tersedia tidak mencukupi, pengelola Lokananta menyewakan beberapa lahan yang ada untuk
dijadikan tempat footsal dan Cafe,
inipun tidak bisa menutupi biaya operasional yang ada.
Adalah Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Prof Kacung Marijan, prihatin dengan kondisi studio rekaman
Lokananta yang tidak terurus. dia mengatakan Indonesia memiliki karya musik
yang luar biasa, misalnya musik etnik. Selain itu, ada beragam alat musik dari
berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami memilih Lokananta sebagai salah satu calon lokasi karena punya area lumayan luas dan merupakan tempat bersejarah dari industri musik Indonesia,” katanya seraya berharap museum musik di Lokananta bisa menjadi ikon baru Surakarta. Dengan kekayaan musik itu, dia menilai, sangat disayangkan jika Indonesia tidak punya museum musik. “Kita punya karya musik yang luar biasa, masak tidak ada museum musik,” ujarnya. Rencananya tidak hanya alat musik yang dipajang karena khawatir sekadar menjadi benda mati dan tidak menarik pengunjung. Akan tetapi, dia menginginkan ada semacam jalan cerita dari perkembangan musik dan alat musik di Indonesia.
Menurut beliau, Lokananta memiliki warisan musik luar biasa, dan
pendirian museum musik di Lokananta sebagai salah satu upaya melestarikan
keberadaan Lokananta. Pilihan mendirikan museum ini, karena anak bangsa ini
memiliki karya musik yang luar biasa, namun belum memiliki museum untuk bidang
ini. Apalagi Lokananta merupakan tempat bersejarah bagi industri musik
Indonesia.
Semoga wacana ini bisa terealisasi dan bangsa indonesia memiliki
musium musik, yang bisa dijadikan bahan referensi untuk generasi mendatang tentang
bagaimana perkembangan musik di negara
ini