LEMBAGA PERKAWINAN BUKAN PANGGUNG SANDIWARA

Sebut saja Nadia, gadis cantik dari karawang, usia  22 tahun putra seorang pengusaha terkenal  di jakarta dan  mahasiswa salah satu perguruan tinggi terkenal di Yogyakarta. Pria mana yang tidak tertarik, selain cantik, cerdas, kaya raya pula. Sayang modal yang dimilikinya ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, dengan harta yang berlimpah pergaulan telah menjerumuskan dia kepada pergaulan bebas dan akhirnya dia hamil tanpa dia sendiri tidak mengetahui siapa lelaki yang harus dimintai pertanggungan jawabnya.

Adalah Aryo 32 tahun salah seorang manager muda  tampan sebuah perusahaan farmasi, sampai saat kini dia belum mempunyai seorang teman perempuan yang kelak akan menjadikannya seorang istri. Dibersarkan dalam keluarga berpendidikan, ayahnya seorang lowyer terkenal dan memiliki banyak relasi. Oleh keluarganya Aryo dituntut untuk segera menikah, sementara  dia sendiri belum memiliki teman perempuan, bukan tidak mungkin tidak ada teman perempuan yang menyukainya karena ketampanan Aryo, tetapi karena Aryo sendiri adalah seorang  penyuka sesama jenis atau gay.

Revan adalah instruktur sebuah pusat kebugaran  dimana  Aryo dan Nadia sering berlatih, mereka diperkenalkan oleh revan  dan akhirnya mereka kenal baik.  Suatu saat mereka bertemu dan bercerita tengtang permasalahan yang terjadi pada diri mereka masing masing. Nadia menceritakan akibat pergaulan bebasnya yang menyebabkan dirinya hamil 3 minggu, sementara Aryo menceritakan bahwa dirinya dituntut oleh keluarganya agar segera menikah, tuntutan keluarga inilah  yang menghantui dirinya. Kemudian mereka membuat kontrak hidup demi kepentingan pribadi mereka masing masing.

Akhirnya mereka menikah. Sebagai suami istri aryo tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai seorang suami, karena dia adalah seorang gay, jadi untuk menutupi dirinya sebagai seorang gay dia memberanikan diri untuk menikah dengan harapan sebutan gay untuk dirinya bisa ditutupi. Sementara Nadiapun menutupi kehamilannya akibat pergaulan bebasnya. Orang  lain baik orang tua Aryo dan Nadia tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi diantara mereka, mereka hanya mengetahui Aryo dan Nadia adalah suami istri, apalagi dengan kehamilan nadia yang bertambah besar.

Pada 8 bulan setelah pernikahan mereka akhirnya lahirlah seorang bayi laki laki, Nadia kurang begitu menyukai bayi yang telah dilahirkan dari rahimnya, sementara Aryo begitu menyayangi bayi itu, bayi itu dirawatnya dengan kasih sayang seperti anak kandungnya sendiri. Keluargapun dan orang tua Nadia dan keluarga Aryo merasakan bahagianya atas kelahiran cucu mereka.  Sejak berjalannya waktu Aryo merasakan ada sesuatu yang aneh terhadap anak yang dilahirkan oleh Nadia, walau bukan anak kandungnya tetapi raut wajahnya mirip benar dengan wajah Aryo.

Setelah 4 tahun pernikahan mereka akhirnya bercerailah mereka sesuai dengan perjanjian mereka berdua. Sang anak oleh Nadia dibeirikan kepada Aryo untuk di rawat, sementara Nadia  pergi ke Amerika untuk melanjutkan studinya. Dari cerita diatas bisa di ambil kesimpulan betapa aibnya seorang gadis yang hamil sampai tidak mengetahui siapa laki laki yang harus bertanggung jawab terhadap kehamilannya. Kehamilan di luar nikah secara agama memang dilarang untuk menutupi rasa malu dirinya terhadap teman temannya,  keluarga dan orang tua terhadap relasinya Nadia bersedia untuk mencari pasangan yang saling menguntungkan untuk dikontrak menjadi suami.
Aryo sebagai seorang suami yang dikontrak oleh Nadia mendapatkan keuntungan terhidar dari rumor bahwa dirinya adalah seorang gay, baik dimata keluarganya maupun di mata orang tua Aryo sendiri. Dengan menikah dirinya terlepas dari gunjingan bahwa dirinya adalah seorang gay, karena cara pandang orang lain terhadap diri Aryo tentu akan lain yaitu seperti wajarnya seorang suami yang manghamili istrinya,  sementara  Nadiapun demikian kehamilannya itu karena Aryo suaminya, jadi jelas sama sama mendapat keuntungan untuk menutupi aib mereka masing masing. Status janda dan duda yang mereka peroleh ketika mereka bercerai besar aibnya tidak seperti apabila mereka tidak menikah.

Nadia dan Aryo mereka bersama sama bisa menyelamatkan aib diri mereka di hadapan teman temannya dan tentu juga terhadap keluarga mereka. Kedua orang tua merekapun  terhindar dari terpaan gosip yang tidak mengenakan tentang latar belakang keadaan aib mereka berdua sebelum menikah.
Ini merupakan satu ilustrasi dan bukan dijadikan satu contoh pemecahan masalah. Karena bagaimanapun perkawinan merupakan satu institusi yang suci, yang dilandasi dengan kejujuran, baik jujur terhadap pasangan masing masing,  keluarga dan masyarakat.  Lembaga perkawinan bukanlah satu sarana yang bisa dijadikan alat untuk menutupi perbuatan yang tercela, Lembaga perkawinan merupakan satu ikatan suci untuk membina  keluarga yang harmonis yang ada sendi  religi, biologis, dan edukasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SWIKE

RENUNGAN BAGI ANAK DAN ORANG TUA

LIBUR LEBARAN 2012 DAN STOCK BBM