VISIT JATENG YEAR 2013


Tahun 2013, Pemerintah Daerah Tingkat I  Jawa Tengah mencanangkan tahun itu sebagai “ Visit Jateng Year”. Tentu dari awal tahun2012 sudah bersiap diri sebelum mencanangkan tahun 2013 sebagai visit year, karena di tahun 2012 pemerintah kota semarang sudah mencanangkan sebagai visit semarang year. Dari awal tahun 2012. Jateng harus sudah berbenah menyambutnya sebagai tahun kunjungan wisata. Masih banyak infrastruktur yang ada yang harus dibenahi untuk mendukung program ini, jika program ini akan berjalan dengan sukses. Kesuksesan ini tentu melibatkan semua sektor, tidak saja dibebankan kepada pemerintah daerah tingkat I tapi saja, tetapi juga melibatkan pemerintah daerah tingkat II dan tentunya partisipasi masyarakat jateng dan tentunya juga pihak swasta. Dan Peran  pemerintah  baik pemerintah tingkat I dan tingkat II dalam mensosialisasikan program ini kepada masyarakat, agar masyarakat bisa mengetahui apa saja program yang dilakukan oleh pemerintah dan bagaimana partisipasi masyarakatnya yang turut mendukung program visit jateng year 2013

 Jika kita berkunjung ke sebuah kota di jateng tentu akan berkunjung ke pusat  dari kota itu. Biasanya pusat dari sebuah kota diidentikan dengan alun alun atau tempat lain yang menjadi pusat kegiatan pemerintahan atau perniagaan, inilah yang merupakan teras dari sebuah kota. Umumnya setiap pemerintah kota akan menghiasi teras kotanya sedemikian rupa sehingga menarik dan memberikan kesan indah, terutama untuk warganya atau untuk pengunjung dari luar kota, agar mereka yang berkunjunginya merasa nyaman, aman dan tentunya memberikan kesan baik.

Beberapa alun alun yang ada di jawa tengah  biasanya   dibangun  mesjid raya  sebagai tempat ibadah, pusat pemerintahan, dan ada pula penjara. Alun alun sebagai teras kota biasanya oleh pemerintah daerah ditata sedemikian menarik sebagai satu taman bermain yang umumnya di teduhi oleh tanaman beringin atau tanaman lain yang cukup meneduhkan, agar pengunjung atau warganya bisa menikmati indahnya kota.
Umumnya   teras kota ditata atar terlihat  asri. Alun alun  sebagai taman kota, tempat dimana warganya bisa memanfaatkannya sebagai tempat untuk berekreasi, berduduk duduk santai sambil menikmati suasana kota  atau tempat untuk berolah raga di pagi hari  dan tempat bermain bagi anak anak , tapi ada beberapa kota di jawa tengah yang membiarkan kesan teras kotanya  terbengkelai sehingga memberikan kesan kumuh. Penulis ambil contoh adalah kota semarang, sebagai ibu kota propinsi jawa tengah. Hampir sebagian warga semarang jika di tanya, dimanakah letak alun alun semarang? Sebagian besar warga akan menjawabnya simpang lima. Alun alun kota semarang yang sebenarnya adalah di daerah Johar.  Alun alun semarang  nampak terbengkalai dan berkesan kumuh. Alun alun yang mestinya asri dirubah  fungsionalnya menjadi pasar yang kita kenal sekarang dengan pasar Yaik.

Seandainya pemerintah kota akan memindahkan teras kota dari johar ke kawasan Simpang Lima tentunya disertai pula dengan penataan yang baik bukan membuatnya berkesan kumuh.  Karena berdekatan dengan pusat pemerintahan propinsi dan pusat niaga, selayaknya perparkiran yang ada dilokalisir dan di kelola dengan baik, sehingga perparkiran yang ada sekarang ini jangan menggunakan jalan.
Berbicara masalah perparkiran di kota semarang, sepertinya tidak dikelola dengan baik sebagai salah satu pendapatan daerah. Pemerintah kota Semarang membiarkan perparkiran yang ada selama ini kurang memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan daerah. Akibat dari sistem perparkiran yang kurang dikelola dengan baik banyak  tempat tempat tertentu yang seharusnya tidak layak dijadikan tempat parkir menjadi tempat parkir yang justru bisa memberikan kesan semrawut dan bisa mengganggu kelancaran arus lalulintas.  Pembiaran terhadap perparkiran liar seperti ini dan kurang diadakan penindakan terhadap pelaksana parkir liar ini disamping merugikan masyarakat seperti beban tarif parkir yang lebih tinggi dari tarif yang seharusnya. Ada kemungkinan bila terjadi kehilangan  atau kerusakan kendaran bermotor yang diparkir disitu, petugas yang mengelola perparkiran liar ini tidak akan bertanggung jawab terhadap pengguna jasa parkir.

Selain perparkiran liar,  pemerintah kota selayaknya menata dan menertibkan para pedagang kaki lima terutama yang ada di teras kota. Setiap warga kota semarang berhak untuk mendapatkan  pekerjaan yang layak. Salah satu sektor informal yang ada di kota semarang adalah pedagang makanan. Sektor informal ini seperti pedagang  makanan banyak yang beroperasi di teras kota. Mereka ini sebaiknya di lokalisir di satu tempat yang bukan di teras kota tapi di tempat lain sebagai pusat jajan dan kulineri, seandainya tempat yang dijadikan lapak untuk mereka berdagang itu ada di teras kota sebaiknya hanya di waktu malam hari saja. Pemerintah kota seharusnya menyediakan tempat sampah di beberapa titik di  di jalan protokol menuju teras kota, agar sampah yang biasanya dihasilkan oleh para pendatang dari luar kota atau penduduk bisa dibuang pada tempatnya, bukan untuk menambah beban pekerjaan pasukan kuning yang setia membersihkan kota ini setiap hari.

Papan reklame sebagai salah satu pendapatan daerah sebaiknya diatur kuantitasnya, karena semakin banyak papan reklame seperti baliho yang terpajang di jalan protokol atau di teras kota akan menambah kekumuhan satu kota. Para pengunjung dari luar kota biasanya mereka berkunjung ingin menikmati indahnya satu kota, salah satu asets keindahan kota selain taman dan kebersihan adalah arsitektur bangunan yang ada yang menjadi ciri khas dari kota, semarang misalnya  dengan gedung Lawang Sewu nya. Dan masih banyak lagi arsitektur yang menarik yang ada di kota lama yang bisa di ekspos yang bisa menarik  para pengunjung dari luar kota bahkan dari manca negara

Postingan populer dari blog ini

SWIKE

RENUNGAN BAGI ANAK DAN ORANG TUA

LIBUR LEBARAN 2012 DAN STOCK BBM