REVIEW LEBARAN 2012
Mudik 2012 telah berakhir,
kehidupan rutin mulai berjalan kembali. Dari tanggal 11 sampai 26
Agustus 2012 Kepolisian mencatat kecelakaan lalu lintas yang terjadi 5. 233
kasus. Dari peristiwa tersebut korban meninggal dunia 908 orang, luka berat 1.
505 orang, luka ringan 5. 139 orang dengan estimasi kerugian materil Rp 11. 815.
475. 000, dari sekian korban lakalantas terbesar
terjadi pada pengguna sepeda motor. Penyebab utamanya adalah karena
faktor manusia, yaitu karena kelelahan, membawa barang terlalu banyak dan
ditumpangi oleh lebih dari 2 orang.
Sepeda motor adalah alat transportasi yang banyak dimiliki
oleh masyarakat luas. Sepeda Motor sebagai
alat transportasi dari fungsinya sebenarnya untuk mobilitas jarak dekat bukan
diperuntukan untuk alat transportasi jarak jauh. Karena kepraktisan inilah yang
sering dipakai untuk transportasi tanpa
memperhitungkan jarak fungsionalnya, yang penting bisa mengantarkan sampai ke
tempat tujuan yang diinginkan. Akibat
kelalaian inilah yang menyebabkan kecelakaan lalulintas
Dari perputaran uang, total uang tunai yang ditarik
penduduk Indonesia pasca Idul Fitri 2012 mencapai Rp85,6 triliun, Angka ini
naik 6,6 persen atau Rp5,3 triliun dibandingkan dengan realisasi perputaran
uang pada priode sama tahun 2011 yang sebesar Rp80,3 triliun, Tingginya
perputaran uang ini karena tingginya kegiatan ekonomi masyarakat dan adanya
pembayaran gaji ke 13 untuk PNS yang dibayarkan tiap priode Juni - Juli.
Perputaran terbesar terkonsentrasi di pulau jawa, karena memang ramainya
perayaan terjadi di pulau Jawa. Dari
hasil surveyuntuk sebuah keluarga sederhana yang terdiri dari
empat orang untuk mudik ke Surabaya saja mereka membawa uang minimal 3 juta
sampai dengan 5 juta rupiah, sedangkan masuk golongan mampu mungkin bisa
mencapai 15 juta hingga 20 juta rupiah. Dari jumlah tersebut bisa diprediksi
saat mudik kemarin perputaran uang bisa mencapai lebih dari Rp 80 triliun
rupiah.
Sangat disayangkan perputaran uang tersebut tidak
dimaksimalkan untuk menjadikan perekonomian daerah dapat tumbuh dengan
kedatangan pemudik. Ada beberapa hal
yang menyebabkan perputaran uang ini tidak dapat menggerakan perekonomian
daerah. Hal ini karena kurang aktifnya
pemerintah daerah untuk menawarkan investasi di daerah tersebut. Dan kedua,
yang lebih penting, adalah tingginya biaya transportasi yang harus dikeluarkan
oleh para pemudik sehingga lebih dari 50 persen uang yang dibawa saat mudik
lalu dihabiskan untuk biaya transportasi dan sisanya untuk kebutuhan konsumsi, jadi bukan untuk kegiatan produktif.