KETIKA RAKYAT TIDAK PERCAYA LAGI PADA PEMIMPINNYA

Akhir akhir ini kita selalu mendengar tentang berita ulah para anggota dewan. Mereka bisa menududuki kursi di sana karena kami, yang telah memilihnya sebagai wakil kami, agar aspirasi kami bisa tersalurkan dan didengarkan sehingga apa yang menjadi keluh kesah kami sebagai warga masayarakat dapat diperhatikan dan di tanggapi. Namun apa yang terjadi dalam kenyataannya ternyata setelah mereka diambil sumpahnya dan menduduki kursi dewan mereka lupa terhadap kami yang telah memilihnya, bahkan mereka cenderung bersikap arogan terhadap kami rakyat yang telah memilihnya.

Bahkan beberapa kasus besar masyarakatnya mereka ini pura pura tidak tahu menahu. Alangkah lupa diri mereka, bagaimana mereka berkampanye dengan retorikanya yang aduhai membuai warga masyarakat dengan janji janji angin surga yang keluar dari mulut mereka, sementara mereka tidak memahami penderitaan yang dialami oleh rakyatnya. Sungguh tragis, dengan beribu alasan mereka berkelit mengatas namakan masyarakat, tapi sebenarnya hanya untuk kepentingan pribadi dan partainya saja, bukan untuk kepentingan masyarakatnya.

Isu yang akhir akhir ini banter terdengar dengan berbagai gejolak demo disana sini adalah kasus BBM, mereka beralasan bila harga BBM tidak dinaikan maka akan terjadi defisit dalam APBN, yang jelas para dewan seharusnya menyarankan kepada pemerintah bukan berapa besar defisit yang akan terjadi tetapi bagaimana pemerintah bisa mengatasi kebocoran anggaran yang karena kasus korupsi, saya rasa apabila para dewan mendengar aksi protes anti kenaikan BBM bisa disalurkan, perkara keluhan pemerintah tentang akan terjadinya defisit biar mereka yang mengatasinya, karena defisit yang terbesar adalah karena bocor akibat dikorupsi. BLT sebagai kompensasi dari kenaikan BBM yang janjinya akan diberikan kepada warga miskin tentu ini salah satu sarana empuk yang bisa dijadikan sarana untuk dikorupsi. Bila pemerintah tidak bisa menanggulangi korupsi, semoga pemerintah dan lembaga yang ada di jajarannya bisa mengatasi korupsi yang memang telah merajalela menggerogoti kekayaan negeri ini